Efriliya Ningsih

Counselor and Copywriter...

Selengkapnya
Navigasi Web

Rindu Baitullah

Dulu, ketika masih kecil, saya masih belum paham mengapa banyak orang-orang tua di kampung saya yang rela menabung begitu lama hanya demi satu tujuan: berkunjung ke Baitullah. Saya juga belum paham mengapa mereka sangat ingin menempuh perjalanan segitu jauh dengan kondisi fisik yang semakin lemah. Apa lebihnya tempat itu? Ya saya memang tahu itu adalah salah satu tempat bersejarah dan terpenting bagi umat islam, tapi saya tidak mengerti apa yang menggerakkan mereka sampai begitu kekeuh ingin ke sana.

Bapak, ibu, kakek, nenek saya diantaranya. "Kapan ya Allah bisa berkunjung ke Kota-Mu?", ucap mereka jika tiba-tiba rindu pada Baitullah membuncah. Terlebih kalau musim haji tiba, keluarga saya hampir tak pernah absen melihat siaran kelangsungan prosesi haji di TV. Pentingnya apa?

SD, SMP, SMA, Kuliah, saya masih mencari tahu mengapa Baitullah sangat mereka rindukan. Sampai akhirnya saya lanjut ke dunia kerja. Di dunia kerja ini lah saya bertemu lebih banyak orang dan tentunya mereka berasal dari latar pendidikan berbeda. Kalau lagi kumpul, mereka selalu cerita bahwa tempat pertama yang ingin mereka kunjungi adalah Baitullah. Sepintar dan sekeren mereka juga memimpikan hal serupa. Saya juga gabung di salah satu komunitas pendidikan terbesar di Indonesia. Saya save beberapa kontak WA mereka, diantara sekian banyak kontak teman komunitas, beberapa diantaranya memposting foto-foto perjananannya di tanah suci. Mereka bahkan telah melakukan perjalanan jauh itu saat masih menginjak usia 20 an.

Ini mereka yang berlebihan atau memang saya yang aneh? Saya berusaha sesering mungkin berdiskusi tentang Baitulllah dengan mereka yang sudah pernah atau baru saja pulang dari sana. Ternyata banyak sekali keistimewaannya. Penasaran saya tidak cukup sampai di situ, saya pun jadi sering membuka youtube hanya untuk mencari tahu segala hal tentang Ka'bah, Mekkah, Madinah, Masjid Nabawi, Ar-Raudhah, Jabal Noor, Jabal Uhud dan banyak lagi. Rupanya di situ saya sadar, betapa selama ini hati saya belum terpanggil. Saya belum pernah rindu karena mungkin kala itu Allah belum menggerakkan hati saya. Dan sekarang, setelah saya tahu segala keistimewaan tempat itu, setelah saya mengetahui jawaban mengapa banyak orang mengorbankan harta dan waktu hanya demi berkunjung ke tempat itu, rindu saya untuk bisa berada di sana semakin menguat. Kian hari kian menjadi, hingga saya mencari tahu apa strategi mereka hingga bisa sampai berada di sana. Hati saya benar-benar tergerak untuk sebisa mungkin segera berangkat ke sana. Baitullah. Saya sadar, bahkan untuk hanya sekedar rindu pun harus atas seizin Allah. Dan untuk sampai ke sana pun harus atas panggilan Allah.

Allah memudahkan bagi siapa saja yang dipanggil-Nya dan Allah tidak membutuhkan uang untuk membawa hamba-Nya ke sana.

Semoga orang yang dipanggil itu saya salah satunya. Saya ingin, Kota Suci itulah yang pertama kali akan saya kunjungi sebelum saya mengunjungi negara lain di berbagai belahan dunia.

Bismillah, lima tahun lagi menuju Baitullah. Mohon doanya teman-teman.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post